Senin, 22 Oktober 2007

Memory 12 September 2007



Bengkulu 12 Sepetember 2007 pukul 18.10 wib saya baru pulang dari rumah orang tua angkat saya yang tidak begitu jauh dari lokasi kampus tempat saya kuliah, hari sudah mulai gelap karena magrib sebentar lagi juga akan masuk saya lansung bergegas naik angkot untuk pulang, pas melalui sebuah jembatan menuju kos angkot yang saya tumpangi bergoyang kencang tanpa sadar semua yang ada di dalam angkot tersentak kaget , saya langsung melihat keluar dan ternyata jembatan pun ikut bergoyang dan saat itu saya ngomong kalau ini gempa, setelah melewati jembatan mobil pun berhenti bumi masih digoyang oleh gempa berkekuatan 7,9 SR. Lebih kurang setelah satu menit goyangan pun berhenti dan semua masyarakat yang berada di luar rumah dengan wajah yang cemas bahkan ada yang menagis. Selang beberapa menit terdengar suara bahwa yang mengabarkan kalau air laut naik dan spontan seluruh masyarakat yang berada disana kaget dan bertambah cemas kalau-kalau Tsunami aceh dulu akan berulang lagi di bengkulu dan masyarakat pun menyelamatkan diri ketempat yang lebih tinggi dan jauh dari pantai. Saya pun melanjutkan perjalanan denagn angkot yang saya tumpangi tadi 5 menit detelah itu saya pun sampai di kosan teman-teman pun sudah berada diluar rumah begitu juga dengan tetangga lainnya. Pasca gempa dengan kekuatan 7,9 SR tersebut banyak meninggalkan kesedihan di masyarakat Bengkulu apalagi musibah ini terjadi satu hari sebelum memasuki bulan Ramadhan 1428 H.
Sampai saat ini puing-puing pasca gempa masih dapat kita lihat karena belum seluruhnya masyarakat dapat memperbaiki rumah-rumah merka yang hancur. Secuil timbul pertanyaan "Apakah ini suatu cobaan dan peringatan bagi kita sebagai umat muslim sebelum Ramadhan?". Tapi apakah kita sadar kalau semua itu peringatan dari Allah SWT. Jawabanya ada pada diri kita masing-masing.

1 komentar:

Dady mengatakan...

Wah asyiknya...!